29 April 2008

Nilai Sebuah Harapan

Mengutip John Clements, sebagaimana yang ia tulis, kekayaan hidup yang paling berguna itu mencakup lima hal yakni: nobility, creativity, aspirations, visions, dan hope for the future.


Saya cenderung menggaris bawahi hal yang terakhir: harapan akan masa depan. Hidup tanpa harapan, adalah sama saja melewati kehidupan hanya dengan menunggui matahari. Besok pagi pasti terbit di timur, dan besok sore pasti akan tenggelam di barat. Tidak ada ketidakpastian, tidak ada kejutan, tidak ada resiko. Semuanya berjalan rutin dalam ritme yang sudah teratur. Lurus-lurus saja Bung! Nggak ada suasana deg-degan dan greget.

Seorang korban perang dunia kedua yang sempat disekap di kamp syaraf Jerman bertahun-tahun, Victor Frankl, pernah bertutur tentang pengalaman hidupnya sebagai tahanan yang nyaris tanpa harapan. Sejumlah kerabat dan rekannya telah mati. Ada banyak variasi sebab yang menimbulkan kematian mereka. Sakit, stress, disekap, atau ditembak tentara-nya NAZI Hitler karena macam-macam sampai dengan bunuh diri.

Satu-satunya yang membedakan manusia hidup dan berhasil kembali pulang, dengan mereka yang telah tewas -masih menurut penuturan Frankl- hanya satu : "harapan untuk hidup".

Anda boleh belum mencapai apa yang Anda inginkan, kehilangan orang-orang yang Anda kasihi, kehabisan uang, atau hidup sendiri dan ditinggalkan teman-teman, namun jangan biarkan diri Anda kehilangan kekayaan hidup paling berguna ini.

Harapan adalah asasi yang paling dalam dari seorang manusia. Tidak ada seorangpun -selain Sang Pencipta- yang berhak merenggut harapan seseorang, se-IRASIONAL atau se-IMPOSIBLE apapun harapan itu!!

Adalah "character assasins" bagi orang yang melarang seseorang utk memiliki harapan. Dengan berbagai alasan: "nggak mungkin!"-lah, "berpikirlah Rasional!"-lah, atau "Ngaca dulu Bung, jangan mimpi!" sampai tertawaan dan pelecehan lainnya. Menghargai harapan seseorang sama halnya memberikan kehidupan dan masa depannya. Sebaliknya membunuh harapan seseorang sama halnya membunuh kehidupan dan masa depannya.

Seperti yang dikabarkan al Qur'an, siapa yang memberikan kehidupan kepada satu makhluk bumi sama halnya dengan memberikan kehidupan seluruh alam raya. Dan sebaliknya siapa yang membunuh kehidupan kepada satu makhluk bumi sama halnya dengan membunuh kehidupan seluruh alam raya.

Memulai hari dengan harapan berarti memulai sebuah kehidupan. Berharap akan pendamping hidup (suami/isteri) yang setia, kekayaan yg berlimpah, hingga kehidupan bahagia di akhirat nanti.

Terus dan teruslah berharap, se-IRASIONAL atau se-IMPOSIBLE apapun harapan itu!! Seperti sebuah lirik lagu "to dream the impossible dream, to reach the unreachable stars".

*ditulis di Depok, Oktober 2003

No comments: